Aditya-L1 ISRO memasuki orbit halo matahari

4 Min Read

Dalam lompatan besar bagi upaya eksplorasi ruang angkasa India, Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) mengumumkan keberhasilan penyisipan pesawat ruang angkasa Aditya-L1 ke dalam orbit halo di sekitar titik Lagrange 1 (L1) sistem Matahari-Bumi.

Diluncurkan pada 2 September 2023, dengan menggunakan Kendaraan Peluncuran Satelit Polar (PSLV-C57) dari Pusat Luar Angkasa Satish Dhawan di Sriharikota, Aditya-L1 memulai perjalanan yang ditandai dengan presisi dan antisipasi ilmiah. Orbit elips awal pesawat ruang angkasa, berukuran 235×19500 km, menyiapkan panggung untuk manuver selanjutnya yang akan menentukan tujuan akhirnya. “, . ! Aditya-L1 berhasil memasuki orbit Halo di sekitar titik L1,” demikian bunyi postingan ISRO Insight di X.

Orbit halo di sekitar L1, yang terletak sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi, menawarkan keuntungan tersendiri untuk observasi matahari. Titik Lagrange, dinamai menurut ahli matematika Perancis Joseph-Louis Lagrange, adalah area di ruang angkasa di mana gaya gravitasi dua benda langit, dalam hal ini Bumi dan Matahari, hampir saling meniadakan. Menempatkan pesawat ruang angkasa di orbit halo di L1 memastikan pandangan Matahari terus menerus dan memungkinkan komunikasi tanpa gangguan dengan stasiun bumi. Keberhasilan misi Aditya-L1 bergantung pada pelaksanaan Penyisipan Halo-Orbit secara tepat, sebuah manuver yang memerlukan perencanaan dan pengendalian yang cermat. Pilihan orbit halo memperkuat tujuan ilmiah misi Aditya-L1. Orbit spesifik ini memberikan perubahan kecepatan pesawat ruang angkasa Matahari yang mulus di seluruh orbit, yang penting bagi helioseismologi. Selain itu, berada di luar magnetosfer bumi membuatnya cocok untuk pengambilan sampel angin matahari dan partikelnya di tempat.

Proses penyisipan melibatkan penembakan mesin kendali untuk jangka waktu singkat, menyesuaikan kecepatan dan posisi pesawat ruang angkasa agar selaras dengan persyaratan orbit halo. Selain eksplorasi ilmiah, misi Aditya-L1 memiliki implikasi praktis. Dengan terus memantau Matahari, pesawat ruang angkasa ini dapat memberikan peringatan dini tentang efek elektromagnetik matahari di Bumi. Kemampuan ini menjadi penting untuk melindungi satelit, sistem tenaga, dan jaringan komunikasi selama badai matahari.

Prestasi ISRO tidak luput dari perhatian komunitas antariksa global. Ilmuwan NASA Amitabha Ghosh mengakui kemajuan ilmiah India yang signifikan, dan menyoroti kehadiran negara tersebut dalam bidang ilmiah yang penting. Keberhasilan memasuki orbit halo menempatkan India sebagai pemain tangguh dalam bidang ilmu keplanetan. “Saat ini India merupakan negara dengan sebagian besar wilayah yang penting secara ilmiah. Lalu ada ‘Gaganyaan’, yaitu bagian penerbangan manusia ke luar angkasa, yang sedang dikerjakan saat ini. Jadi, ini merupakan kemajuan luar biasa selama 20 tahun terakhir. Beranjak dari tidak adanya program ilmu planet hingga menjadi seperti saat ini, dan khususnya setelah kesuksesan Aditya, ini merupakan perjalanan yang sangat luar biasa.” kata Ghosh. Perdana Menteri Narendra Modi memuji keberhasilan misi Aditya-L1 dan mengakuinya sebagai pencapaian penting bagi India. Dalam pernyataannya, ia mengakui dedikasi para ilmuwan yang terlibat dalam mewujudkan misi luar angkasa yang rumit ini.

______
Diterjemahkan dari thetechportal.com

Share This Article