Bangladesh Mendukung Kasus Genosida Afrika Selatan Terhadap Israel di ICJ

2 Min Read

“Langkah-langkah sementara yang diminta merupakan langkah-langkah penting dan konkrit yang diperlukan untuk mengakhiri bencana kemanusiaan yang terjadi di Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri Bangladesh.

Pada hari Minggu, Bangladesh menegaskan dukungannya terhadap Afrika Selatan dalam mengajukan kasus kejahatan perang terhadap Israel ke ICJ, karena melanggar Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Genosida tahun 1948 dengan melakukan pemboman terus menerus di Jalur Gaza selama 100 hari terakhir.

Bangladesh menggemakan seruan Afrika Selatan untuk mengambil tindakan sementara guna menghentikan semua operasi militer di Gaza, memastikan masuknya bantuan kemanusiaan dengan aman dan tidak dibatasi ke wilayah kantong yang terkepung tersebut.

“Dalam konteks ini, Bangladesh menyambut baik kesempatan untuk mengajukan deklarasi intervensi dalam proses tersebut pada waktunya,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri.

Bangladesh mengulangi seruannya sebelumnya untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina dan menganjurkan solusi jangka panjang.

Pada tanggal 29 Desember, Afrika Selatan mengajukan kasus tersebut ke ICJ, dengan menunjukkan bukti foto kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza, yang diambil oleh kantor berita global Turki Anadolu.

Dengar pendapat publik mengenai kasus ini dimulai pada hari Kamis, ketika serangan Israel di Gaza mencapai angka 100 hari, yang mengakibatkan sedikitnya 23.968 warga Palestina tewas dan 60.582 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Pasukan Israel melakukan “11 pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza” pada hari ke-100, dengan 125 korban jiwa dan 265 luka-luka, sebagian besar perempuan dan anak-anak, lapor kementerian.

Serangan Israel yang tiada henti telah menyebabkan Gaza hancur, dengan 60% infrastrukturnya rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Bangladesh bergabung dengan sejumlah negara yang menyatakan niatnya untuk campur tangan dalam kasus ini, sementara keputusan Jerman untuk mendukung pertahanan Israel menuai kritik dari Namibia.

Diterjemahkan dari situs tn.ai

Share This Article