Dalam periode 24 jam antara Minggu dan Senin, 249 warga Palestina tewas di Gaza, dan 510 lainnya luka-luka, menurut laporan situasi terbaru UNOCHA.
Serangan yang semakin intensif di Gaza tengah dan Khan Younis di selatan menyebabkan meningkatnya jumlah korban jiwa, dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi puluhan ribu warga sipil, lapor UNOCHA.
Pada hari Senin, Israel menembaki tempat penampungan Doctors Without Borders (MSF) di Khan Younis, tempat lebih dari 100 staf dan keluarga mereka mencari perlindungan, mengakibatkan lima orang terluka, termasuk seorang anak berusia 5 tahun yang terluka parah.
Drone Israel menargetkan Rumah Sakit Eropa di Khan Younis pada hari Senin, sementara serangan hari Minggu menghantam Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah, memaksa evakuasi.
Serangan di Wilayah Tengah Gaza dan Khan Younis menyebabkan krisis kemanusiaan, berdampak pada rumah sakit, fasilitas UNRWA, dan layanan penting, serta rumah sakit berisiko ditutup.
Operasi kemanusiaan di Deir al Balah telah sangat dibatasi, termasuk penutupan toko roti yang didukung PBB.
UNRWA memperkirakan, pada akhir tahun 2023, 1,9 juta orang, hampir 85% populasi Gaza, menjadi pengungsi internal.
UNOCHA melaporkan situasi yang mengerikan dengan kebutuhan rumah sakit yang sangat besar, dan Direktur Jenderal WHO mengutuk serangan terhadap Rumah Sakit Al Aqsa, dan menekankan pentingnya fungsinya.
Sementara itu, Komite Peninjau Kelaparan memperingatkan peningkatan risiko kelaparan di Gaza akibat konflik yang intens dan terbatasnya akses kemanusiaan.
Selain itu, FRC juga menyerukan penghentian kemerosotan kesehatan, gizi, dan ketahanan pangan, penghentian permusuhan, dan pemulihan ruang kemanusiaan untuk menghilangkan risiko kelaparan.
Diterjemahkan dari situs tn.ai