Dalam pernyataan pasca serangan udara AS-Inggris, Kementerian Luar Negeri Mesir menekankan perlunya upaya bersama untuk mengurangi ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan.
Pernyataan tersebut memperingatkan bahwa perkembangan tersebut dapat memperluas konflik di wilayah tersebut.
AS dan Inggris melancarkan serangan militer di Yaman pada Kamis malam, menyusul serangkaian serangan oleh Angkatan Bersenjata Yaman terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel dan tujuan Israel di Laut Merah.
Beberapa media Amerika melaporkan serangan di Yaman pada hari Kamis, mengatakan bahwa serangan tersebut melibatkan pesawat tempur dan rudal Tomahawk.
Selama beberapa bulan terakhir, Angkatan Bersenjata Yaman telah melancarkan serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal yang terkait dengan rezim Israel atau kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan Israel untuk mendukung warga Palestina yang dilanda perang di Gaza.
Sejak dimulai pada tanggal 7 Oktober, perang Israel telah menewaskan lebih dari 23.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Amerika Serikat telah memberikan dukungan militer dan politik yang tak terkendali kepada Israel dalam serangan gencarnya terhadap Gaza, mempersenjatai Tel Aviv dengan lebih dari 10.000 ton perangkat keras militer. AS juga telah memberikan hak vetonya terhadap seluruh resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza.
Diterjemahkan dari situs tn.ai