Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Sabtu, Parlemen Yaman menyuarakan keprihatinannya menyusul pembentukan koalisi maritim baru-baru ini oleh AS di Laut Merah, dengan dalih menjaga transit kapal. Parlemen Yaman membantah pernyataan yang dibuat oleh koalisi AS, menganggapnya tidak akurat dan dibuat-buat, seperti yang dilaporkan oleh jaringan berita Al-Mayadeen.
Dengan tegas menolak narasi yang disampaikan oleh koalisi Amerika, Yaman mengutuk apa yang mereka anggap sebagai penerapan hukum internasional yang bias, khususnya yang berpihak pada rezim Zionis. Menyoroti jaminan keselamatan kapal, tidak termasuk kapal yang sedang dalam perjalanan ke pelabuhan Israel, pernyataan tersebut menegaskan kembali komitmen Yaman untuk mempertahankan kedaulatannya sambil menyatakan dukungan yang teguh terhadap perjuangan Palestina.
Lebih lanjut mengecam tindakan koalisi AS, Parlemen Yaman meminta pertanggungjawaban mereka atas cobaan yang dialami Palestina, dan menuduh mereka terlibat dalam kejahatan pembersihan etnis terhadap warga Palestina. Dukungan Yaman terhadap Palestina semakin kuat sejak rezim tersebut memulai serangan yang menghancurkan di Gaza, yang dipicu oleh tindakan pembalasan kelompok perlawanan Palestina dalam apa yang disebut operasi Badai Al-Aqsa.
Angkatan bersenjata Yaman telah melakukan pembalasan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah sebagai respons terhadap kekejaman rezim di Gaza. Serangan mereka dimaksudkan untuk terus berlanjut sampai rezim menghentikan pelanggarannya dan mengizinkan pasokan penting masuk ke Gaza. Menanggapi tindakan ini, AS telah membentuk koalisi internasional untuk melawan serangan tersebut.
Diterjemahkan dari situs tn.ai