Selama konferensi pers di Beirut pada hari Sabtu, Hamdan, yang juga mewakili Hamas di Lebanon, mendesak Amerika Serikat dan Inggris untuk meninggalkan kebijakan kolonial, menekankan pentingnya menghormati kedaulatan negara lain dan kepentingan umat Islam.
“Semua negara di dunia sudah muak dengan kebijakan agresif Washington dan London,” kata Hamdan, mengungkapkan ketidakpuasan global terhadap tindakan Amerika dan Inggris. Ia menegaskan, masyarakat internasional tidak akan berpangku tangan menghadapi kejahatan brutal Zionis dan perang genosida yang dihadapi rakyat Palestina.
Israel memulai serangan gencarnya di Jalur Gaza yang terkepung pada tanggal 7 Oktober, menyusul operasi yang dilakukan oleh kelompok perlawanan di wilayah tersebut yang dikenal sebagai Badai al-Aqsa. Rezim Israel melakukan pengepungan total terhadap Gaza, menghalangi masuknya bahan bakar, listrik, makanan, air, dan obat-obatan ke wilayah pesisir.
Kampanye militer Israel yang sedang berlangsung telah mengakibatkan kematian sedikitnya 23.843 warga Palestina, dengan mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, dan 60.317 lainnya terluka.
Hamdan menegaskan kembali bahwa meskipun terjadi kejahatan genosida yang dilakukan oleh rezim Israel, mereka gagal mencapai tujuannya di Gaza. Ia menekankan, “Musuh Nazi tidak berhasil mematahkan kemauan dan ketabahan rakyat besar kita…dan mereka tidak mampu melemahkan kekuatan dan tekad…perlawanan Palestina.”
Menyoroti kerugian strategis yang dialami musuh sejak 7 Oktober, Hamdan meramalkan kegagalan berkelanjutan bagi rezim Israel karena terus melakukan agresi terhadap Gaza. Ia menyatakan bahwa rakyat Palestina sejauh ini telah menggagalkan semua rencana musuh, akan terus melakukannya, dan akan meraih kemenangan nyata dalam operasi Badai al-Aqsa.
Hamdan menggarisbawahi bahwa perjuangan rakyat Palestina melawan pendudukan dan kolonialisme berlangsung selama 105 tahun, termasuk 30 tahun penjajahan Inggris dan 75 tahun pendudukan Zionis. Dia mengkritik Amerika Serikat dan sekutu Baratnya karena memperlakukan entitas Zionis sebagai ‘negara di atas hukum’ dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk melanjutkan pendudukannya.
Sebagai sekutu rezim yang paling berdedikasi, Amerika Serikat telah memasok lebih dari 10.000 ton peralatan militer kepada Israel sejak awal agresi militernya terhadap Gaza. Washington secara konsisten memveto semua resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di wilayah tersebut.
Diterjemahkan dari situs tn.ai