Pelajari Strategi PR Jitu! Intip 7 Contoh Public Relations yang Sukses

6 Min Read
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Public relations (PR) itu kayak apa sih? Gampang-gampang susah. Di satu sisi, PR terlihat seperti sekadar ngobrol sana-sini dan ngerayu orang biar mau ngeliput bisnis kita. Tapi di sisi lain, PR yang jitu bisa bikin brand atau tokoh melenggang mulus kayak perahu ke tengah samudra, dikenal banyak orang dan disukai pula.

Nah, biar kamu nggak bingung lagi sama dunia PR yang penuh intrik (tapi seru!), aku mau kasih kamu bocoran 7 contoh public relations yang sukses. Catetatan ya, ini nggak cuma teori doang, tapi bisa kamu sontek langsung buat bisnismu!

1. The Humble Brag: Ketika “Kesederhanaan” Justru Mencuri Perhatian

Siapa bilang pencitraan di PR harus selalu bombastis? Justru, kesederhanaan yang dikemas dengan baik bisa menjadi senjata yang ampuh. Contohnya aja kisah Ramayana.

Ramayana, brand sepatu lokal asal Indonesia, pernah menjadi perbincangan hangat setelah sang founder, Mario Mandalika, kepergok naik angkot saat menghadiri sebuah acara penghargaan. Publik pun dibuat kagum dengan sosok Mario yang tetap rendah hati meski brand-nya sudah terkenal.

Ini adalah strategi PR yang cerdas. Dengan “pamer” kesederhanaan, Ramayana justru berhasil menarik simpati masyarakat. Selain itu, Ramayana juga tak lupa untuk terus konsisten mengeluarkan produk berkualitas dengan harga yang bersahabat. Jadi, deh, citra Ramayana sebagai brand sepatu lokal yang keren dan merakyat melekat kuat.

2. From Zero to Hero: Memanfaatkan Momentum dengan Cerdas

Dunia PR juga penuh dengan cerita “Cinderella” lho! Merek atau tokoh yang tadinya nggak dikenal sama sekali bisa tiba-tiba melejit berkat momentum yang tepat.

Contohnya aja seperti Chef Renatta Moeloek. Sebelum menjadi juri di acara memasak ternama, Chef Renatta hanyalah seorang koki yang jago masak di balik dapur restoran. Namun, dengan pembawaannya yang tegas dan ceplas-ceplos, Chef Renatta berhasil mencuri perhatian penonton. Sontak, namanya pun melambung tinggi dan menjadi bintang baru di dunia kuliner Indonesia.

Momentum itu bisa datang dari mana aja. Bisa dari acara TV, media sosial, atau bahkan bencana alam. Yang penting, kamu harus bisa memanfaatkannya dengan cermat. Misalnya, kalau kamu punya usaha katering, saat terjadi bencana alam kamu bisa dengan sigap memberikan bantuan makanan. Selain bermanfaat untuk masyarakat, ini juga bisa menjadi publisitas yang bagus buat bisnismu.

3. The Power of Collaboration: Bergandengan Tangan dengan yang “Pasangan” Tepat

Di dunia PR, kolaborasi itu nggak bisa dianggap remeh. Bekerja sama dengan pihak lain yang punya target audience yang sama bisa jadi cara jitu untuk meningkatkan brand awareness.

Contohnya aja kolaborasi antara brand sepatu ternama, Converse, dengan film Star Wars. Converse mengeluarkan koleksi sepatu bertema Star Wars yang langsung diserbu para penggemar. Selain itu, Converse juga kerap berkolaborasi dengan musisi atau influencer ternama. Dengan menggandeng sosok yang tepat, Converse berhasil menjaring audience baru dan membuat brand-nya semakin relevan.

4. Kontroversi? Boleh Aja, Asal Terukur!

PR itu nggak selalu harus manis-manis. Sedikit kontroversi, kalau dikemas dengan baik, justru bisa menjadi bahan perbincangan dan meningkatkan brand awareness. Tapi inget, kontroversi itu harus terukur. Jangan sampai kebablasan dan malah menjatuhkan citra bisnismu.

Conchita Wurst, the bearded drag queen from Austria, adalah contoh sukses pemanfaatan kontroversi di dunia PR. Penampilannya yang nyentrik di ajang Kontes Lagu Eurovision 2.014 berhasil mencuri perhatian dunia. Meski banyak yang kontra, Conchita Wurst pada akhirnya berhasil keluar sebagai juara dan menjadi ikon bagi komunitas LGBTQ+.

5. Queen of Hearts: Membangun Emosional Branding yang Kuat

Ingin audience nggak cuma kenal tapi juga cinta brand kamu? Coba deh bangun emotional branding yang kuat. Caranya? Sampaikan pesan dan cerita yang bisa menyentuh hati audience.

Contohnya aja kampanye “Because I’m a Girl” yang digagas oleh Plan International. Kampanye ini menyoroti isu ketidakadilan yang dialami anak perempuan di seluruh dunia. Melalui video yang emosional dan powerful, Plan International berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendapatkan banyak dukungan.

Emotional branding nggak harus selalu bombastis. Bisnis kecil pun bisa kok menerapkan strategi ini. Misalnya, kamu bisa menceritakan kisah perjuanganmu dalam membangun bisnis dari nol.

6. The Voice of the People: Menjadi Juru Bicara Masyarakat

Ingin dikenal sebagai brand yang peduli dengan masyarakat? Coba deh tunjukkan kepedulianmu dengan menjadi suara bagi mereka yang nggak punya suara.

Contohnya aja Dove dengan kampanyenya “Real Beauty”. Dove berani melawan stigma kecantikan yang sempit dengan menampilkan wanita-wanita dari berbagai ras, bentuk tubuh, dan latar belakang dalam iklannya. Kampanye ini pun mendapat banyak pujian dan apresiasi dari masyarakat.

7. Crisis? No Problem! Menghadapi Krisis dengan Cerdas

Siapa yang nggak bakal panik kalau bisnismu diterpa krisis? Tapi tenang, dengan strategi PR yang tepat, kamu bisa melewati masa krisis dengan baik bahkan keluar sebagai pemenang.

Contohnya aja Johnson & Johnson saat menghadapi kasus keracunan cyanide di produknya tahun 1982. Saat itu, Johnson & Johnson mengambil langkah yang tepat dengan segera menarik produk dari peredaran, memberikan informasi yang jelas kepada publik, dan menunjukkan rasa empati kepada korban. Hasilnya, Johnson & Johnson berhasil memulihkan kepercayaan publik dan bangkit dari krisis.

Catatan Penting

Ingat, PR bukan sihir yang bisa bikin bisnismu sukses dalam sekejap mata. PR yang jitu membutuhkan perencanaan yang matang, eksekusi yang kreatif, dan konsistensi. Tapi percayalah, dengan strategi PR yang tepat, kamu bisa membawa bisnismu ke level yang lebih tinggi.

Share This Article