“Sagiv Jehezkel, menyusul golnya pada menit ke-68 saat pertandingan melawan Trabzonspor, dianggap melanggar nilai-nilai nasional negara kita dengan membagikan tulisan di pergelangan tangannya. Sebagai tanggapan, dewan direksi telah memutuskan untuk mengecualikan dia dari skuad,” kata Antalyaspor dalam sebuah pernyataan, menurut Anadolu Agency.
Antalyaspor mengatakan sikap mereka tegas, menekankan bahwa klub tidak akan mentolerir perilaku yang bertentangan dengan sensitivitas negara, terlepas dari potensi kemenangan kejuaraan atau piala.
Pihak papan atas Turki menambahkan bahwa keputusan untuk memprioritaskan nilai-nilai nasional dibandingkan prestasi olahraga menggarisbawahi pentingnya menjaga rasa persatuan dan menghormati prinsip-prinsip negara.
Jehezkel menyampaikan pesan solidaritas kepada rezim Israel dengan mengangkat tangannya yang diperban usai mencetak gol ke gawang Trabzonspor.
Pemain sayap kanan berusia 29 tahun itu mencetak enam gol dan dua assist dalam 13 pertandingan untuk Antalyaspor.
Sejak 7 Oktober, Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 23.968 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan 60.582 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Menurut PBB, 85% penduduk Gaza telah menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur.
Diterjemahkan dari situs tn.ai