Mohammed Abdul Salam membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, bersumpah bahwa pihak mana pun yang menentang operasi angkatan laut anti-Israel Angkatan Bersenjata Yaman dalam mendukung Jalur Gaza “akan mendapat tanggapan.”
Selama beberapa bulan terakhir, Angkatan Bersenjata telah melancarkan serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal yang terkait dengan rezim Israel atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza, yang berada di bawah perang genosida Israel.
Setidaknya 23.357 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, dan 59.410 lainnya terluka selama agresi Israel, yang dilancarkan rezim tersebut setelah operasi yang dilakukan oleh gerakan perlawanan di wilayah pesisir.
Rezim juga telah memutus aliran pasokan dasar seperti air, listrik, obat-obatan, dan bahan bakar, ke salah satu wilayah terpadat di dunia yang menampung lebih dari dua juta warga Palestina.
Abdul Salam berkata, “Kami menegaskan kembali bahwa Angkatan Bersenjata (Yaman) akan terus menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel atau kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki sampai agresi berhenti dan pengepungan terhadap Gaza dicabut.”
Dia juga membahas upaya Amerika Serikat yang menuduh Yaman membahayakan navigasi maritim internasional.
Sebelumnya, AS berupaya agar Dewan Keamanan PBB meratifikasi resolusi yang menuduh Yaman melakukan aktivitas yang membahayakan hal tersebut.
“Navigasi internasional di Laut Merah dan Laut Arab aman, dan Amerika harus berhenti menyesatkan dunia tentang bahaya yang mengancam navigasi internasional di laut ini,” tegas pejabat Ansarullah tersebut.
“Kami mendesak semua negara untuk berhati-hati agar tidak jatuh ke dalam perangkap Amerika yang bertujuan memiliterisasi Laut Merah demi kepentingan Israel dan mendorong mereka untuk melanjutkan agresi brutalnya di Jalur Gaza.”
Selain memberikan dukungan militer dan politik di balik perang tersebut, AS telah mengumumkan koalisi angkatan laut yang bertugas berpatroli di Laut Merah sebagai tanggapan terhadap serangan Yaman.
Diterjemahkan dari situs tn.ai