Penjualan iPhone di Tiongkok anjlok 30% pada minggu pertama tahun 2024, kata Jeffries

3 Min Read

Apple menghadapi tantangan lebih lanjut di pasar Tiongkok, pasar terbesar di luar AS. Menurut Jeffries, pada minggu pertama tahun 2024 terjadi penurunan penjualan iPhone secara mengejutkan sebesar 30% di Tiongkok, sehingga memberikan sebagian besar pangsa pasar kepada pesaing dalam negeri, khususnya Huawei. Penurunan ini menjadi katalis utama bagi kontraksi dua digit keseluruhan pengiriman ponsel pintar di Tiongkok, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai ketahanan Apple di salah satu pasar paling penting ini.

Dampak dari penurunan Apple berdampak pada pasar ponsel pintar Tiongkok, yang menyebabkan penurunan pengiriman sebesar dua digit selama minggu awal tahun 2024. Meskipun terdapat upaya strategis, termasuk diskon agresif terhadap berbagai model iPhone di platform online utama Tiongkok, perusahaan tersebut kesulitan untuk mempertahankannya. pijakannya. Bahkan dengan tindakan diskon yang agresif – pengurangan harga sebesar 16% pada iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max pada platform seperti Pinduoduo, misalnya – penjualan Apple anjlok. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai keefektifan strategi penetapan harga dalam menghadapi persaingan yang ketat dari pemain domestik, seiring dengan semakin ketatnya pembatasan yang dilakukan pemerintah Tiongkok terhadap teknologi AS, khususnya penggunaan iPhone di kalangan pegawai pemerintah.

Penurunan penjualan Apple sebesar 30% menunjukkan penurunan besar dari penurunan 3% dari tahun ke tahun yang terjadi sepanjang tahun 2023 di pasar terbesar ketiganya. Analis Jefferies, yang memperoleh wawasan dari pelacakan pasar mereka, mencatat bahwa penurunan sebesar 3% pada tahun 2023 berarti penurunan pangsa pasar Apple sebesar 0,4%, yang menandakan dampak nyata terhadap posisi perusahaan di Tiongkok. Salah satu faktor signifikan yang berkontribusi terhadap penurunan Apple adalah meningkatnya persaingan dengan perusahaan asal Tiongkok, dengan Huawei sebagai pemimpinnya. Huawei secara strategis meluncurkan seri Mate 60 pada Agustus 2023, menandai kebangkitan signifikan di pasar ponsel pintar kelas atas. Seri ini dipandang sebagai kembalinya Huawei setelah menghadapi kemunduran akibat sanksi AS.

Perkembangan ini terjadi di tengah potensi rebound di pasar ponsel pintar Tiongkok, seperti yang diisyaratkan oleh berbagai analis. Sementara merek lain mengalami pertumbuhan pada bulan Desember, perjuangan Apple menyoroti tantangan yang ditimbulkan oleh kebangkitan kembali pemain domestik. Diskon pada ponsel pintar Apple meningkat sebagai responsnya, meski tanpa merangsang pertumbuhan volume.

Analis di Jefferies mengantisipasi lintasan yang menantang bagi Apple sepanjang tahun 2024, dimana perusahaan tersebut kemungkinan akan bergulat dengan tekanan persaingan yang berkelanjutan dari para pesaing dalam negeri. Perkiraan tersebut memberikan gambaran yang suram, menunjukkan berlanjutnya penurunan dua digit dalam volume pengiriman Apple, yang semakin memperumit posisi perusahaan di pasar Tiongkok. Sebaliknya, Huawei diposisikan untuk memanfaatkan tantangan Apple dan memproyeksikan perluasan pangsa pasarnya secara signifikan. Perkiraan Jefferies menunjukkan bahwa Huawei siap mengapalkan sekitar 64 juta ponsel pintar ke seluruh dunia pada tahun 2024, menunjukkan peningkatan substansial dari perkiraan pengiriman kurang dari 35 juta pada tahun 2023.

______
Diterjemahkan dari thetechportal.com

Share This Article