Strategi PR yang Ampuh: Inspirasi dari Contoh-Contoh Nyata di Berbagai Industri

6 Min Read
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Strategi Jagoan yang Bikin Merek Melejit di Berbagai Lapangan!

Public relations (PR) bukan sekadar siaran pers dan jumpa wartawan. Di era digital yang super dinamis ini, PR punya jurus jitu yang bisa bikin brand kamu melejit, nggak peduli di industri apa pun. Penasaran? Yuk, simak strategi PR ampuh yang bisa kamu contek dari berbagai contoh nyata lintas industri!

1. Kasih Sentuhan Emosional: Dove dan Kampanye “Real Beauty” yang Menyejukkan Hati

Masih ingat kampanye Dove “Real Beauty”? Diluncurkan di tahun 2004, kampanye ini mendobrak standar kecantikan yang selama ini identik dengan kurus dan kulit putih. Dove menampilkan wanita dengan berbagai bentuk tubuh dan warna kulit, merayakan keindahan yang sesungguhnya.

Hasilnya? Jelas jempolan! Kampanye ini menuai pujian dan resonansi yang luar biasa. Dove tak hanya sukses meningkatkan brand awareness, tapi juga membangun citra positif sebagai brand yang inklusif dan memberdayakan perempuan.

Pelajaran: PR yang jitu tak melulu bicara soal produk. Sentuhan emosional yang tulus dan menyentuh audiens bisa menjadi senjata ampuh untuk membangun brand loyalty.

2. Bermain di Arena yang Tepat: Gojek dan Kolaborasi Epic dengan Tokopedia

Gojek dan Tokopedia, dua raksasa digital Indonesia, bikin geger dengan merger mereka di tahun 2021. Tapi tahukah kamu, jauh sebelum merger tersebut, kedua brand ini sudah pernah berkolaborasi lewat kampanye “Jajan dari Rumah #dirumahaja” di tahun 2020?

Kampanye ini menyasar masyarakat yang sedang berada di rumah akibat pandemi. Kolaborasi Gojek dan Tokopedia menawarkan kemudahan pesan antar makanan dan belanja kebutuhan sehari-hari. Hasilnya? Win-win solution! Kedua brand sama-sama mengalami peningkatan transaksi dan tentunya brand awareness.

Pelajaran: Identifikasi target audiens dan cari partner yang tepat. Kolaborasi strategis bisa menjadi cara jitu untuk memperluas jangkauan dan memperkuat brand image.

3. Ngobrol Santai Bareng Influencer: The Body Shop dan Kolaborasi dengan Lizzie Parra

The Body Shop, brand kecantikan yang terkenal dengan nilai-nilai sosialnya, pernah berkolaborasi dengan beauty influencer Lizzie Parra. Lizzie dikenal dengan gaya makeup yang bold dan tak takut bereksperimen.

Kolaborasi ini dikemas dalam bentuk rangkaian tutorial makeup yang dibagikan di media sosial Lizzie. Pendekatan yang santai dan relatable ini sukses menarik perhatian audiens Lizzie yang mayoritas adalah Gen Z dan milenial. The Body Shop pun tak hanya berhasil mengenalkan produk mereka, tapi juga membangun citra brand yang relevan dan kekinian.

Pelajaran: Manfaatkan kekuatan influencer untuk terhubung dengan target audiens secara lebih personal. Pilih influencer yang sesuai dengan brand image dan target market kamu.

4. Kreativitas Tanpa Batas: Oreo dan Gimick “Dunking Challenge” yang Mendunia

Siapa yang nggak kenal Oreo? Biskuit hitam legendaris ini punya strategi PR yang super kreatif, yaitu “Dunking Challenge”. Tantangan ini simpel: rekam diri kamu saat mencelupkan Oreo ke dalam susu sebelum memakannya.

Berawal dari video seorang remaja di Amerika Serikat, “Dunking Challenge” kemudian menjadi viral di media sosial. Selebriti pun ikut meramaikan tantangan ini, membuat popularitas Oreo semakin meroket.

Pelajaran: Jangan takut bereksperimen dengan ide-ide kreatif! PR yang out of the box bisa menjadi perbincangan hangat dan meningkatkan brand awareness secara signifikan.

5. Jurus Lawas yang Selalu Ampuh: Blue Band dan Program CSR yang Menyentuh

Public relations tak melulu hingar bingar kampanye digital. Blue Band, brand margarin ternama, sukses membangun brand image yang positif dengan program CSR (Corporate Social Responsibility) yang berkelanjutan.

Blue Band rutin mengadakan program edukasi gizi untuk anak-anak dan ibu hamil. Program ini tak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga membangun citra Blue Band sebagai brand yang peduli terhadap kesehatan dan pendidikan.

Pelajaran: Program CSR yang dijalankan dengan tulus dan berkelanjutan bisa menjadi strategi PR yang ampuh. Ini bisa membangun brand image yang positif dan meningkatkan brand loyalty.

6. Biarkan Data Bicara: Nike dan Personal Touch ala Nike+

Nike tak pernah berhenti berinovasi, tak hanya dalam hal produk, tapi juga strategi PR. Nike+ adalah salah satu gebrakan mereka yang jitu. Aplikasi ini tak hanya berfungsi untuk tracking aktivitas olahraga, tapi juga menawarkan program latihan yang dipersonalisasi.

Melalui Nike+, Nike tak hanya mengumpulkan data valuable tentang preferensi dan kebiasaan penggunanya, tapi juga membangun hubungan yang lebih personal dengan mereka. Nike pun bisa memberikan layanan dan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan individu.

Pelajaran: Manfaatkan data untuk memahami target audiens kamu dengan lebih baik. Personalisasi dalam komunikasi dan produk dapat meningkatkan engagement dan brand loyalty.

Kesimpulan: Strategi PR yang Ampuh Tak Ada Patennya!

Dunia PR terus berkembang dan tak ada formula yang pasti untuk mencapai kesuksesan. Namun, contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa strategi PR yang ampuh haruslah kreatif, relevan dengan target audiens, dan selaras dengan nilai-nilai brand.

Jangan ragu untuk bereksperimen dan terus belajar. Dengan strategi PR yang tepat, brand kamu pun bisa melejit di berbagai industri!

Share This Article