Sebagai orang tua, kita pasti pernah mengalami momen di mana anak tiba-tiba meronta-ronta, berteriak, dan menangis kencang.
Ya, itulah yang disebut tantrum. Momen ini memang bisa membuat kita kewalahan dan bingung harus bagaimana.
Tapi jangan khawatir, tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak.
Ini bukan berarti anak kita nakal atau kita sebagai orang tua gagal mendidik.
Justru, tantrum adalah cara anak mengekspresikan emosi dan frustrasinya yang belum bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Biasanya, tantrum terjadi pada anak usia 1-4 tahun. Puncaknya terjadi pada usia 2-3 tahun, saat anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasanya.
Namun, beberapa anak bisa mengalami tantrum hingga usia 5-6 tahun.
Penyebab Tantrum
Ada banyak hal yang bisa memicu tantrum, di antaranya:
Cara Menghadapi Tantrum
Menghadapi tantrum memang tidak mudah. Tapi, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya:
1. Tetap Tenang
Ketika anak tantrum, hal pertama yang harus kita lakukan adalah tetap tenang. Jangan ikut terbawa emosi atau berteriak pada anak. Tetaplah tenang dan bicara dengan nada suara yang lembut.
2. Dengarkan Anak
Biarkan anak mengekspresikan emosinya. Dengarkan apa yang mereka katakan, meskipun kita tidak memahaminya. Dengan mendengarkan, kita menunjukkan bahwa kita memahami perasaan mereka.
3. Alihkan Perhatian
Jika memungkinkan, alihkan perhatian anak dengan menawarkan sesuatu yang disukai, seperti mainan atau camilan. Ini bisa membantu menenangkan mereka dan menghentikan tantrum.
4. Batasi Lingkungan
Jika tantrum terjadi di tempat umum, bawa anak ke tempat yang lebih tenang. Ini bisa membantu mereka mengatur emosi dan menenangkan diri.
5. Tetapkan Batasan
Anak perlu tahu bahwa tantrum tidak dapat diterima. Tetapkan batasan yang jelas dan konsisten tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat tantrum.
6. Beri Konsekuensi
Jika anak melanggar batasan yang telah ditetapkan, beri mereka konsekuensi yang sesuai. Misalnya, dengan menghentikan aktivitas yang mereka sukai atau mendiamkan mereka sebentar.
7. Beri Pelukan
Setelah tantrum mereda, berikan anak pelukan. Ini akan membantu mereka merasa dicintai dan diterima.
Artikel Terkait Lainnya
- Perkembangan Kognitif Anak Prasekolah: Petualangan Luar Biasa Menuju Kapasitas Berpikir
- Balita Demam? Tenang, Ini Trik Ampuh Menangani Demam Anak
- Memupuk Tunas Kecerdasan Emosional: Rahasia Memoles Manusia Seutuhnya
- Tidur Nyenyak, Anak Cerdas: Panduan Pola Tidur Ideal untuk Anak Usia Sekolah
- Anakku Tak Bisa Fokus? Kenali Gejala Gangguan Belajar